Jakarta – Upaya penataan dan pemeliharaan ketertiban wilayah terus digencarkan oleh jajaran Polsek Makasar. Pada Kamis (15/5/2025) sore, aparat gabungan bersama unsur tiga pilar Kelurahan Cipinang Melayu melaksanakan kegiatan penurunan spanduk, bendera, dan pembersihan atribut organisasi kemasyarakatan (Ormas) di wilayah Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Kegiatan yang berlangsung mulai siang ini menyasar posko-posko Ormas yang berada di sepanjang Jalan Pangkalan Jati II dan sekitarnya. Di bawah kendali Kapolsek Makasar, KOMPOL Sumardi, S.H., M.M., kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif dan berjalan tanpa hambatan.
Turut hadir dan terlibat langsung dalam kegiatan ini Kanit Intelkam Polsek Makasar, IPDA Abdul Gani, didampingi Kapolsubsektor Cipinang Melayu, AIPDA Matang, serta personel Binmas, Babinsa, Satpol PP, dan PPSU Kelurahan Cipinang Melayu. Mereka bergerak bersama menyisir titik-titik yang sebelumnya dipenuhi atribut ormas.
Menariknya, proses pembersihan atribut dilakukan secara mandiri dan sukarela oleh para pengurus dan anggota Ormas masing-masing. Hal ini menjadi cerminan kuatnya semangat kolaborasi antara aparat dan masyarakat dalam menjaga kondusivitas lingkungan.
Salah satu titik yang telah ditertibkan adalah Posko FBR Gardu 109 yang berlokasi di Jalan Jatiwaringin Raya. Pembersihan dilakukan oleh anggota FBR sendiri, disaksikan langsung oleh petugas dan perangkat wilayah. Setelah atribut diturunkan, PPSU turut melakukan pengecatan ulang pada posko tersebut sebagai bagian dari penataan visual kawasan.
Kapolsek Makasar, KOMPOL Sumardi, S.H., M.M., menyampaikan apresiasi atas langkah partisipatif dari seluruh unsur yang terlibat.
“Kami mengedepankan pendekatan persuasif dan koordinatif, bukan represif. Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar, berkat dukungan para ketua Ormas, tokoh masyarakat, dan tiga pilar wilayah. Harapan kami, lingkungan tetap tertib, bersih, dan bebas dari potensi konflik simbolik yang bisa memicu keresahan di tengah masyarakat,” ujar Kapolsek.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan secara bertahap di titik-titik lain, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk menjaga ketertiban umum dan mendorong terciptanya ruang publik yang aman serta inklusif bagi semua.
Dengan pelibatan langsung unsur masyarakat, kegiatan penertiban atribut ini bukan hanya soal ketegasan, tetapi juga tentang membangun kesadaran kolektif demi Jakarta Timur yang lebih tertib dan harmonis.