Dr (c) Eka Putra Zakran, SH, MH : Pergantian Kapolri dinilai sebagai Salah Satu Opsi atau alternatif Reformasi di Institusi Polri

banner 468x60

Jakarta, Suara Network – Salah satu praktisi hukum asal Sumatra Utara yang juga sebagai Ketua Umum DPP Advokat Negarawan Indonesia (ADNI) Dr (c) Eka Putra Zakran, SH, MH mengungkapkan keperhatiannya terhadap situasi kondisi yang sedang terjadi di tanah air belakangan ini terutama yang menyangkut institusi Kepolisian Republik Indonesia.

Seperti yang diketahui, Pada akhir akhir ini pemberitaan Nasional bahkan Internasional menyoroti soal demontrasi yang dilakukan oleh ribuan Mahasiswa dan Elemen Masyarakat yang memprotes kebijakan kebijakan dari DPR RI, yang salah satu kebijakannya tentang wacana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.

Aksi Demontrasi yang terjadi tersebut berujung timbulnya insiden terlindas nya salah satu driver ojek online Affan Kurniawan yang mengakibatkan meninggal dunia oleh mobil rantis milik Brimob, sehingga memicu kemarahan publik yang berakhir kericuhan yang hampir merata di beberapa provinsi di Indonesia.

Selain itu peristiwa, Kepolisian Republik Indonesia atau Polri juga disorot karena ada anggotanya yang dinilai terlalu arogan dan refensif dalam mengamankan para demonstran yang melakukan aksinya tersebut.

Menyikapi peristiwa yang terjadi di tanah air tersebut, Dr (c) Eka Putra Zakran, SH, MH atau yang akrab di sapa Epza sebagai Advokat senior dan Wakil Ketua Muhammadiyah Kota Medan Bidang Hukum, HAM, LHKP dan LBH AP PDM Kota Medan menyampaikan sudut pandangnya terhadap persoalan bangsa dan persoalan dinamika Nasional yang berkembang pekan-pekan terakhir terutama yang menyangkut dengan Kepolisian Republik Indonesia.

“Menyingkapi persoalan bangsa, persoalan dinamika Nasional yang berkembang pekan-pekan terakhir memang masih menyisakan sedikit banyak rasa amarah, sedikit banyak rasa keberatan, beberapa kebijakan-kebijakan Pemerintah, termasuk kebijakan DPR banyak yang dianggap memang tidak kurang tepat, itu memang yang sangat mendasar dan fundamental, hemat saya saat ini adalah pentingnya segera pergantian Kapolri, yang memang Internal Polri juga meninggalkan banyak-banyak masalah,”tutur Epza melalui rekaman video Whatsapp ke awak media, Kamis, (04/09/2025).

“Praktek praktek Internal rumah tangga mulai dari Kasus KN50 yang sudah pernah selesai, mengungkap fakta-fakta objektif sesungguhnya dalam pelakunya, Kemudian kasus polisi tembak Polisi dalam istilah kasus Sambo Duren 3, Kemudian yang teranyar, terbaru adalah kerusuhan aksi demonstrasi 26, 28, 29, sampai 30 yang memang meninggalkan luka yang mendalam dengan meninggalnya salah satu driver ojol yang terlindas, kemudian peristiwa insiden yang banyak meninggalkan kesan-kesan arogan dan tindakan-tindakan represif dari anggota Polri,”imbuhnya.

Lebih lanjut Epza mengatakan, bila kita flashback ke belakang pada era lima tahun terakhir, pergantian Panglima TNI saja sudah lebih dari dua kali, bahkan tiga kali dari Gatot Nurmantyo, Kemudian dari Hadi Tjahjanto, kemudian sekarang Panglima Agus Subiyanto, Sementara Kapolri tetap itu-itu saja, jadi sudah sangat cukup lama.

“Kemudian tidak terjadi reformasi secara total, tidak terjadi pembenahan-pembenahan, Khususnya terhadap perilaku-perilaku apartunis yang kita nilai memang masih jauh dari harapan, sangat arogan, masih belum humanis, Sementara tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan, Pengayoman dan perlindungan, ini jauh panggang dari Api,”bebernya.

Ia Epza juga menyampaikan, bahwa yang kita lihat secara realitas di lapangan khususnya adalah menghadapi kerusuhan-kerusuhan dan aksi-aksi demonstrasi yang memang menyatakan pendapat, berkumpul, berserikat, menyatakan pendapat di depan umum yang sejatinya dilindungi oleh undang-undang, sebab itu memang perlu segera Bapak Presiden, Kita berharap sebagai rakyat ini, baik sebagai praktisi hukum, baik sebagai pribadi, Saya bermohon memang agar terjadi reformasi total di institusi aparat Kepolisian Republik Indonesia.

“Kita ingat bahwa pasukan Gerakan Reformasi 98, telah memberikan ruang sebenarnya, kepada polisi sebagai institusi yang tadinya adalah merupakan berada di bawah Institusi ABRI, kemudian pasca reformasi telah memiliki tugas dan fungsi masing-masing, Keluar dari Barak dengan catatan harapan kiranya polisinya menjadi pengayoman sipil, tindakan yang humanis, tidak militeristik, tapi faktanya kita lihat memang sampai sekarang harapan-harapan itu masih dalam Kapling angan-angan,’kata Epza.

Diakhir Video Dr (c) Eka Putra Zakran, SH, MH atau Epza tersebut juga mengatakan, jadi sebab itu memohon agar kiranya segeralah kita bersama-sama mendorong pergantian Kapolri, supaya ada energi baru, terbaru, Pemimpin baru yang memang mampu membenahi dan memperbaiki Institusi Polri agar lebih dicintai, disayangi publik, merasakan bahwa peran dan fungsi Polisi itu adalah sebagai Pelindung, Pengayoman dan Pelayan Masyarakat, itu sebenarnya harapan kita. Kemudian jauh dari ketimpangan agar keadilan merata, Sehingga Indonesia adil, makmur.

Loading

About The Author

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *