Jakarta, Suaranetwork — Kepolisian Sektor Ciracas melalui Kanit Samapta, AKP Hotman Capandi, bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Susukan, Aiptu Yatman, menghadiri kegiatan Participatory Urban Appraisal (PUA) yang berlangsung di RPTRA Susukan Ceria, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, pada Kamis, 11 Sep 2025.
Kegiatan ini menjadi ruang partisipatif bagi warga dan pemangku kepentingan di lingkungan RW 06 untuk mengidentifikasi permasalahan ketertiban umum di wilayah masing-masing RT.
Forum ini tidak hanya menjadi ajang penyampaian aspirasi, tetapi juga sarana musyawarah mencari solusi terbaik bersama unsur pemerintahan dan aparat keamanan.
Dalam forum tersebut, berbagai instansi hadir memberikan kontribusi, mulai dari unsur tiga pilar—Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan Satpol PP—hingga perwakilan kelurahan, kecamatan, serta dinas-dinas terkait seperti Dinas Sosial, BPOM, SDA, dan Dinas Perhubungan. Jajaran RW dan RT setempat, LMK, serta ibu-ibu PKK turut aktif dalam diskusi.
Kanit Samapta Polsek Ciracas menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting dalam menjaga ketertiban dan mencegah potensi gangguan kamtibmas dari akar permasalahan yang ada di masyarakat.
“Partisipasi aktif warga dalam forum seperti ini membuktikan bahwa keamanan bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab bersama. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Suara warga adalah peta awal untuk menyusun langkah konkret ke depan,” ujar AKP Hotman.
Kapolsek Ciracas, Kompol Rohmad S., dalam keterangannya secara terpisah, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini dan menekankan pentingnya pendekatan dialogis dalam penanganan isu-isu sosial.
“Kami mendukung penuh kegiatan PUA sebagai bentuk nyata demokrasi di tingkat lokal. Ketika warga berani menyampaikan persoalan, dan aparat hadir untuk mendengarkan serta mencarikan solusi bersama, itulah wujud kematangan sosial yang harus kita pertahankan,” ungkap Kompol Rohmad.
Ia juga mengimbau agar seluruh unsur masyarakat tetap menjaga kerukunan, menjauhi tindakan main hakim sendiri, dan segera melaporkan potensi gangguan ketertiban kepada pihak berwenang.
“Keterbukaan dan komunikasi yang sehat akan selalu menjadi jalan terbaik dalam menyelesaikan masalah. Mari kita jaga lingkungan kita, mulai dari lingkup terkecil, agar Ciracas tetap aman dan nyaman bagi semua,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan warga dalam membangun sistem keamanan berbasis partisipasi publik sebagai bagian dari upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan aman.