Jakarta, Suaranetwork — Upaya penyelesaian masalah secara damai kembali ditunjukkan oleh Polsek Ciracas melalui kehadiran Bhabinkamtibmas Kelurahan Ciracas, Aiptu Agus DH, yang memediasi kasus pencurian antar pelajar di lingkungan SMAN 58 Jakarta pada Kamis, 11 Sep 2025, pagi hari.
Didampingi pihak sekolah dan unsur Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), mediasi berlangsung di ruang kesiswaan dan menghasilkan kesepakatan bersama.
Orang tua dari kedua belah pihak dihadirkan dan sepakat menyelesaikan persoalan secara kekeluargaan. Pelaku menyampaikan penyesalan, berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya, dan semua pihak menyatakan tidak menyimpan rasa dendam.
Langkah humanis ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah yang juga ikut menyaksikan proses penyelesaian. Pendekatan kekeluargaan dipilih sebagai jalan terbaik, demi menjaga keharmonisan dan menghindari dampak psikologis jangka panjang bagi pelajar yang terlibat.
Kapolsek Ciracas, Kompol Rohmad S., menyampaikan bahwa penyelesaian seperti ini menjadi bentuk nyata dari filosofi polisi sebagai pengayom dan pemelihara keharmonisan sosial.
“Kami mengedepankan mediasi dan musyawarah dalam setiap persoalan yang memungkinkan diselesaikan secara damai, terutama di lingkungan pendidikan. Ini bukan soal melepas pelaku, tetapi membina dan memberi kesempatan untuk berubah. Anak-anak adalah generasi masa depan, mereka harus dibimbing, bukan dihakimi,” tegas Kompol Rohmad.
Ia juga mengimbau kepada seluruh pihak, khususnya sekolah dan orang tua, untuk memperkuat pengawasan dan komunikasi terhadap anak-anak agar terhindar dari perilaku menyimpang.
“Kami mengajak masyarakat, terutama lingkungan pendidikan, untuk membangun budaya saling peduli dan terbuka terhadap persoalan anak-anak. Jangan biarkan mereka menyelesaikan masalah sendiri. Polisi hadir sebagai mitra, bukan hanya penegak hukum, tetapi juga sebagai fasilitator dalam menjaga masa depan generasi muda,” ujarnya.
Dengan diselesaikannya kasus ini secara musyawarah, Polsek Ciracas berharap menjadi contoh positif bagi penyelesaian konflik sosial lainnya, terutama yang melibatkan pelajar dan masyarakat umum.