Jakarta, Suaranetwork — Aksi pencurian kotak amal di Masjid Jami Al-Ikhlas, Kp. Pisangan, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, menyita perhatian publik setelah rekaman CCTV kejadian tersebut viral di media sosial.
Kejadian memilukan ini terjadi pada Kamis siang, 11 September 2025, sekitar pukul 12.45 WIB, dan membuat warga sekitar geram serta prihatin.
Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang pria tak dikenal masuk ke dalam area masjid dengan tenang, kemudian merusak gembok kotak amal dan mengambil seluruh isinya. Uang amal yang diperkirakan berjumlah sekitar Rp1.500.000 tersebut, menurut pengurus masjid, rencananya akan digunakan untuk kegiatan Maulid Nabi bulan depan.
Kejadian itu baru diketahui oleh ustad masjid, Acim, saat hendak mengumandangkan adzan salat Ashar dan menemukan kotak amal dalam kondisi rusak serta kosong.
Menindaklanjuti kejadian ini, Tim Buser Polsek Cakung segera melakukan pengecekan lokasi pada Jumat, sore (12/09) . Tim melakukan olah tempat kejadian perkara dan memintai keterangan dari saksi utama sekaligus pengurus masjid.
Kapolsek Cakung, Kompol Widodo Saputro, membenarkan adanya laporan tersebut dan menegaskan komitmen pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku pencurian yang telah mencoreng kesucian rumah ibadah.
“Tindakan pencurian ini tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga melukai rasa keimanan dan ketenangan warga yang mempercayakan sedekahnya di masjid. Kami sudah mengantongi rekaman CCTV dan saat ini sedang mendalami identitas pelaku. Kami akan bergerak cepat agar pelaku dapat segera diamankan dan diproses hukum,” ujar Kompol Widodo Saputro.
Pihak kepolisian juga menghimbau kepada seluruh pengurus rumah ibadah dan masyarakat untuk lebih waspada dan rutin melakukan pemeriksaan terhadap kotak amal serta fasilitas keamanan seperti CCTV.
Kapolsek mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
“Kami imbau seluruh warga untuk aktif menjaga lingkungan dan tidak ragu memberikan informasi sekecil apapun yang mencurigakan. Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Polri akan terus hadir untuk menjaga rasa aman dan ketertiban masyarakat,” tambahnya.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan dapat terjadi kapan saja, bahkan di tempat yang seharusnya menjadi simbol kedamaian.
Namun, dengan sinergi antara kepolisian dan masyarakat, pelaku kejahatan tidak akan pernah dibiarkan bebas berkeliaran.