Jakarta Timur – Dalam upaya memperkuat ketertiban dan keamanan lingkungan, Forkopimko Jakarta Timur dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) melakukan penertiban terhadap posko-posko Ormas yang berdiri di sepanjang jalan di wilayah Jakarta Timur.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan bersama yang tercapai dalam acara Silaturahmi Forkopimko Jakarta Timur, yang dihadiri oleh Sekretaris Kota Jakarta Timur, Dandim 0506/JT, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly, serta para ketua dan perwakilan Ormas yang dilakukan beberapa waktu di Mapolres Metro Jakarta Timur.
Dalam kesepakatan tersebut, posko-posko Ormas dialihfungsikan menjadi Pos Keamanan Lingkungan (Pos Kamling) dan Pos Pantau Anti Tawuran.
Transformasi ini bertujuan mendukung stabilitas sosial serta mencegah potensi gangguan ketertiban, seperti aksi tawuran dan kriminalitas jalanan.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan apresiasi atas kesadaran dan partisipasi aktif dari para pengurus dan anggota Ormas dalam menjaga kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat).
“Transformasi ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah, TNI, Polri, dan Ormas bisa menghasilkan langkah strategis demi keamanan wilayah. Pos yang sebelumnya digunakan untuk kepentingan kelompok kini menjadi bagian dari sistem keamanan lingkungan yang inklusif dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly.
Kapolres juga menegaskan bahwa penertiban berjalan tertib, aman, dan damai karena dilakukan dengan pendekatan persuasif serta didampingi oleh Satpol PP, TNI, dan Polri.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Nicolas Ary Lilipaly menghimbau seluruh masyarakat untuk turut menjaga kondusifitas wilayah dengan mengaktifkan kembali budaya ronda malam, melapor jika ada potensi gangguan keamanan, dan menghindari segala bentuk provokasi maupun konflik sosial.
“Kami menghimbau seluruh warga Jakarta Timur agar terus menjaga situasi kamtibmas. Jangan mudah terprovokasi, laporkan segera jika ada aktivitas mencurigakan atau potensi tawuran. Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Masyarakat menyambut positif langkah ini karena dianggap mampu memperkuat rasa aman dan mempererat solidaritas antarwarga.
Pos Kamling dan Pos Pantau Anti Tawuran ini ke depan juga akan difungsikan sebagai pusat informasi dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ketertiban dan mencegah tindak kekerasan di lingkungan sekitar.